Pengertian Quantum Computing
Quantum computing adalah perangkat untuk perhitungan yang menggunakan
langsung dari fenomena kuantum mekanik, seperti superposisi dan
belitan, untuk melakukan operasi pada data. Quantum komputer berbeda
dari komputer digital berdasarkan transistor. komputer digital
membutuhkan data yang akan dikodekan menjadi digit biner (bit),
komputasi kuantum menggunakan properti kuantum untuk mewakili data dan
melakukan operasi pada data ini. Sebuah model teoritis adalah kuantum
Turing mesin, juga dikenal sebagai komputer kuantum universal. Quantum
komputer berbagi kesamaan teoritis dengan komputer non-deterministik dan
probabilistik, seperti kemampuan untuk berada dalam lebih dari satu
negara secara bersamaan. Bidang komputasi kuantum pertama kali
diperkenalkan oleh Richard Feynman pada tahun 1982. Meskipun komputasi
kuantum masih dalam masa pertumbuhan, percobaan telah dilakukan dimana
operasi komputasi kuantum dieksekusi pada sejumlah sangat kecil dari
qubit (quantum bit). Kedua penelitian praktis dan teoritis terus
berlanjut, dan pemerintah nasional dan lembaga pendanaan militer
mendukung penelitian komputasi kuantum untuk mengembangkan komputer
kuantum untuk tujuan keamanan baik sipil maupun nasional, seperti
pembacaan sandi.
Implementasi Quantum Computing
Quantum komputer tidak terbatas pada dua negara, mereka menyandikan
informasi sebagai bit kuantum, atau qubit, yang bisa eksis dalam
superposisi. Qubit mewakili atom, ion, foton atau elektron dan perangkat
kontrol masing-masing yang bekerja sama untuk bertindak sebagai memori
komputer dan prosesor. Karena komputer kuantum dapat berisi
negara-negara ini secara bersamaan, ia memiliki potensi untuk menjadi
jutaan kali lebih kuat daripada super komputer saat ini paling kuat.
Quantum komputer juga memanfaatkan aspek lain dari mekanika kuantum
yang dikenal sebagai belitan. Satu masalah dengan ide komputer kuantum
adalah bahwa jika Anda mencoba untuk melihat partikel subatomik, Anda
bisa bertemu mereka, dan dengan demikian mengubah nilai mereka. Jika
Anda melihat qubit dalam superposisi untuk menentukan nilainya, qubit
akan menganggap nilai 0 atau 1.
Kuantum komputer paling maju belum terbebas dari memanipulasi lebih
dari 16 qubit, yang berarti bahwa mereka jauh dari aplikasi praktis.
Namun, potensi tetap bahwa komputer kuantum suatu hari bisa melakukan,
cepat dan mudah, perhitungan yang sangat memakan waktu pada komputer
konvensional.
Sumber :
- http://arif-rahmans.blogspot.com/2014/05/quantumcomputing.html
- http://moh-ali-akbar.blogspot.com/2014/04/implementasi-quantum-computing.html
-http://rullyyy.wordpress.com/2014/05/12/definisi-implementasi-dan-algoritma-dari-quantum-computing/
Kamis, 15 Mei 2014
Selasa, 18 Maret 2014
KOMUNIKASI DALAM SISTEM TERDISTRIBUSI
konsep objek terdistribusi dan object interface
Sistem komputer terdistribusi
adalah sebuah sistem yang memungkinkan aplikasi komputer beroperasi secara
terintegrasi pada lebih dari satu lingkungan yang terpisah secara fisis. Ciri
khas sistem komputer terdistribusi adalah heterogenitas dalam berbagai hal:
perangkat keras, sistem operasi, dan bahasa pemrograman. Adalah tidak mungkin
untuk mengembangkan sistem terdistribusi yang homogen secara paksaan, karena
secara alamiah sistem komputer terdistribusi tumbuh dari lingkungan yang
heterogen. Kata kunci dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul adalah
interoperabilitas (interoperability).
Interoperabilitas adalah
kemampuan saling bekerjasama antar sistem komputer. Dalam konteks sistem
komputer terdistribusi, meskipun komponen-komponen aplikasi dibuat dengan
bahasa pemrograman yang berbeda, menggunakan development tools yang berbeda,
dan beroperasi di lingkungan yang beragam, mereka tetap harus dapat saling
bekerjasama.
Definisi
Cobra :
CORBA (Common Object
Request Broker Architecture) adalah sebuah middleware yang dihasilkan oleh
sebuah konsorsium yang bernama OMG (Object Management Group). CORBA didesain
agar komponen cerdas diizinkan untuk dapat saling menjelajah satu dengan yang
lain dan saling berinteraksi melalui suatu objek bus yang bernama ORB (Object
Request Broker). Melalui ORB inilah objek–objek yang terletak di local atau di
remote pada sistem terdistribusi berbasis CORBA saling berkomunikasi. Untuk
mendefinisikan sistem berbasis CORBA terlebih dahulu kita harus mendefinisikan
IDL (Interface Definition Language). CORBA dikatakan sebagai sebuah spesifikasi
middleware yang ideal yang mendukung suatu sistem terdistribusi yang menerapkan
teknologi berbasis objek, selain itu CORBA juga dikatakan sebagai suatu sistem yang
terbuka, artinya bahwa teknologi CORBA merupakan sebuah standarisasi yang
terbuka bagi siapasaja yang ingin menerapkan. Dengan adanya dua hal tersebut,
pengembang dapat membangun sebuah aplikasi yang dapat berkomunikasi walaupun
satu dengan yang lainnya menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda.
KELEBIHAN corba:
• Programer dapat dengan mudah menulis aplikasi yang mampu bekerja secara independent antar platform dan jaringan
• Memberikan kemampuan untuk mengintegrasi software aplikasi yang berbeda,tanpa harus tergantung pada fasilitas komunikasi tingkat bawah
• Bekerja secara baik dengan beberapa midleware-midleware yang ada,termasuk microsoft distributor sistem(DCOM) .suport penggunaan secara statis maupun dinamis
• Memberikan ekstensi optional untuk area yang tidak bisa dijamah oleh core aplikasi.
DEFINISI IDL :
KELEBIHAN corba:
• Programer dapat dengan mudah menulis aplikasi yang mampu bekerja secara independent antar platform dan jaringan
• Memberikan kemampuan untuk mengintegrasi software aplikasi yang berbeda,tanpa harus tergantung pada fasilitas komunikasi tingkat bawah
• Bekerja secara baik dengan beberapa midleware-midleware yang ada,termasuk microsoft distributor sistem(DCOM) .suport penggunaan secara statis maupun dinamis
• Memberikan ekstensi optional untuk area yang tidak bisa dijamah oleh core aplikasi.
DEFINISI IDL :
IDL dikembangkan untuk menyediakan fungsi khusus,
yaitu agar dapat digunakan untuk mendefinisikan suatu antarmuka (Interface)
layanan yang tersedia dalam suatu sistem terdistribusi. Untuk menggunakan IDL
dan Objek yang terdapat pada sistem berbasis CORBA pengguna harus mengetahui
minimal nama interface objek yang akan digunakan. Jika informasi objek telah
diketahui sebelumnya maka hal tersebut tidaklah menjadi masalah, tetapi jika pengguna
objek tidak mengetahui informasi mengenai objek yang akan digunakan maka hal
tersebut akan menyulitkan. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi mengenai
objek yang akan dipakai adalah dengan menanyakan kepada pemilik objek tersebut,
bagaimana jika pemilik objek tersebut berada di tempat yang jauh dan pengguna
tidak mengenal siapa pemilik objek tersebut, hal ini tentunya akan menyulitkan
pengguna objek dalam mencari informasi objek yang akan digunakannya.
1. http://komputermenarik.blogspot.com/2014/03/konsep-objek-terdistribusi-dan-object.html
2. http://enggar-ugbloger.blogspot.com/2013/03/object-interface-sistem terdistribusi_5772.html
Jumat, 14 Maret 2014
Pengantar Komputasi Modern
Teori Komputasi
Komputasi adalah cara
untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu
algoritma. Teori komputasi merupakan suatu sub bidang dari ilmu komputer dan
matematika. Dan biasanya komputasi dilakukan dengan menggunakan komputer.
Komputasi modern
diciptakan berfungsi untuk memberikan kemudahan menghitung dalam keakuratan,
keefesienan waktu, model, kompleksitas, dan volume data yang besar.
Sebelum adanya komputasi modern, komputasi telah ada tapi dengan media yang
berbeda (seperti : sempoa, menghitung menggunakan batu, dll). Seiring
berkembangnya teknologi, komputasi yang dahulu masih menggunakan teknik manual
di gabungkan menjadi 1 kesatuan dalam sebuah media yaitu yang kita kenal dengan
sebutan "komputer". Sehingga zaman modern ini segala sesuatu
yang berkaitan dengan hitungan dapat dihitung menggunakan media komputer
tersebut.
Komputasi Dalam Berbagai Bidang
Dan sekarang komputasi
juga diterapkan dalam berbagai bidang, antara lain :
1. Matematika
Terdapat numerical
analysis yaitu sebuah algoritma dipakai untuk menganalisa masalah - masalah
matematika.
2. Bidang Fisika
Terdapat Computational Physics yang mempelajari algoritma
numerik untuk memecah kan teori kuantitatif fisika yang ada.
3. Bidang Kimia
Terdapat Computational Chemistry yaitu penggunaan
ilmu komputer untuk membantu menyelesaikan masalah kimia, contohnya
penggunaan super komputer untuk menghitung struktur dan sifat molekul.
4. Bidang Ekonomi
Terdapat Computational Economics yang mempelajari titik
pertemuan antara ilmu ekonomi dan ilmu komputer mencakup komputasi keuangan,
statistika, pemrograman yang di desain khusus untuk komputasi ekonomi dan
pengembangan alat bantu untuk pendidikan ekonomi.
5. Bidang Geologi
Pada bidang geologi teori komputasi biasanya digunakan
untuk pertambangan, sebuah sistem komputer digunakan untuk menganalisa
bahan-bahan mineral dan barang tambang yang terdapat di dalam tanah.
6. Bidang Geografi
Terdapat penggunaan komputasi yang diterapkan pada GIS
(Geographic Information
System) yang berguna untuk menyimpan, memanipulasi dan
menganalisa informasi geografi.
7. Bidang BIologi
Terdapat Bioinformatics merupakan aplikasi dari teknologi
informasi dan ilmu komputer dalam penelitian bidang biologi molekuler.
8. Bidang Sosiologi
Terdapat Computational Sosiology yaitu penggunaan metode
komputasi dalam menganalisa fenomena sosial.
Sumber :
Jumat, 07 Maret 2014
APA ITU SISTEM TERDISTRIBUSI
Penjelasan
:
Sebelum menjelaskan tentang definisi
dari sistem terdistribusi, saya akan menjelaskan lagi tentang apa itu sistem.
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu tujuan
tertentu.
Sedangkan definisi dari sistem
terdistribusi adalah sebuah sistem dimana komponen software atau hardware-nya
terletak di dalam jaringan komputer dan saling berkomunikasi menggunakan
message passing (Message passing adalah sebuah teknik untuk melakukan
sinkronisasi dan komunikasi antara proses-proses yang saling berinteraksi). Ada
juga yang mengatakan Sistem Terdistribusi adalah sebuah sistem yang terdiri
dari beberapa komponen yang terdapat di dalam sebuah jaringan komputer.
Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi dan berkomunikasi hanya dengan
melalui pengiriman pesan
Karakteristik Sistem Terdistribusi:
Yang
dimaksud dengan concurrency (sistem atau program yang berjalan bersama-sama)
disini adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh sistem terdistribusi
dimana sifatnya setiap komputer/aplikasi dapat melakukan pekerjaan
masing-masing tanpa terjadi konflik diantaranya. Hal yang wajar apabila proses
eksekusi program harus berjalan secara konkuren. Melakukan koordinasi
konkurensi terkadang diperlukan juga untuk mengatur layanan seperti file
sharing. Contoh: Beberapa pemakai browser mengakses
halaman web secara bersamaan.
Karakteristik Sistem Terdistribusi:
No
Global Clock
(Tidak ada / Keterbatasan Global Clock)
Dalam setiap Clock di dalam komputer memiliki pendistribusian yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh komputer/perangkat yang terlibat. agar tidak terjadi konflik maka diperlukan sinkronisasi dan koordinasi clock antar komputer. Saat program membutuhkan koordinasi antar komputer, dilakukan juga proses pertukaran pesan antar komputer.
Dalam setiap Clock di dalam komputer memiliki pendistribusian yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh komputer/perangkat yang terlibat. agar tidak terjadi konflik maka diperlukan sinkronisasi dan koordinasi clock antar komputer. Saat program membutuhkan koordinasi antar komputer, dilakukan juga proses pertukaran pesan antar komputer.
Independent
Failures of Component (Kegagalan Independent)
Komputer/sistem dapat
mengalami kegagalan atau kerusakan. Akan sangat merepotkan apabila kerusakan
pada 1 komputer atau 1 sistem akan mempengaruhi semua komputer/sistem. Oleh
karena itu apabila terdapat komponen yang rusak atau gagal, kerusakan tidak
meyebar ke komponen lainnya. Hal ini juga menyebabkan adanya kegagalan proses
tunggal yang bisa tidak diketahui.
Permasalahan
dari Sistem terdistribusi yaitu:
1. Kompleksitas. Sistem terdistribusi bersifat lebih kompleks daripada system sentral.
2. Keamanan. Sistem terdistribusi dapat diakses dari beberapa komputer dan jalur jaringan mudah disadap, sehingga keamanan jaringan system terdistribusi menjadi masalah yang besar.
3. Kemampuan untuk dikendalikan. Computer yang terdapat di system terdistribusi bisa terdiri dari berbagai tipe yang berbeda dan mungkin dijalankan pada sistem operasi yang berbeda pula. Kesalahan pada satu mesin bisa berakibat pada yang lainnya. Sehingga harus banyak usaha untuk mengendalikannya.
4. Tidak dapat diramalkan. System terdistribusi tidak dapat diramalkan tanggapannya. Tanggapannya tergantung beban total system, pengorganisasian, dan beban jaringannya.
5. Kesulitan dalam membangun perangkat lunak .Kesulitan yang akan dihadapi antaralain:bahasa pemrogramman yang harus dipakai, sistem operasi dll.
6. Masalah Jaringan Karena sistem terdistribusi di implementasikan dalam jaringan kom-puter, maka isu2 yang berkaitan dengan jaringan komputer akan men- jadi pertimbangan utama dalam merancang dan mengimplementasikan sistem.
Adapun masalah lain dengan sistem terdistribusi
yang dapat dimunculkan antara lain berkaitan dengan :
- Software – bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem
- Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
- Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan
Contoh
Sistem Terdistribusi :
- Internet.
- Mobile Computing.
- Sistem Otomasi Bank.
- Deteksi Roaming Pada Telepon Seluler.
- GPS (Global Positioning System).
- Retail Point-of-Sale Terminals.
reverensi:
http://kweedhbuzz.blogspot.com/2013/03/karakteristik-sistem-terdistribusi.html
Langganan:
Postingan (Atom)